Senin, 16 Juni 2008

"BBM" (diteropong) lagi

Kenapa kok BBM naek terus ya..??


Itu mungkin pertanyaan yang ada di benak Kita semua dengan masalah ini. Menyimak gejolak bangsa yang terus gonjang-ganjing saat ini tentang kenaikan BBM makin membingungkan saja. Kok bisa yach, Kita sebagai negara yang saat ini masih tercatat sebagai negara pengekport minyak selalu tak bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya akan elan vital BBM ini (malah sering import terus..). Rasanya tidak ada daya dan upaya dari Pemerintah Kita untuk mencegah kenaikan BBM ini. Sungguh ironi..


Penulis pribadi sebagai orang yang awam akan teori ekonomi nan jelimet itu juga butuh penjelasan yang konferhensif dari pengambil kebijakan di atas yang dalam hal ini adalah Pemerintah untuk menjabarkan kenapa kalau minyak dunia naik maka semua negara harus menaikan pula harga BBM tersebut. Kok bukan malah untung karena Kita bagian dari OPEC ? yang ada malah buntung karena tekor terus !!


Penulis ingin mencoba berbagi cerita sedikit mengenai BBM ini. Penulis sempat berdebat kecil2an dengan rekan Saya dosen di Bandung. Menurut Saya sebab musabab kenaikan terus menerus karena Kita selalu memakai teori ekonomi "neolib-Kapitalisme" yang jelas-jelas menguntungkan para Konglomerat-Konglomerat baik perusahaan maupun negara maju. Tak pernah Kita memakai konsep ekonomi kerakyatan yang berpedoman pada "sosialis-egalitarian". Jadikan Kita sebagai Tuan Rumah di negerinya sendiri, tidak ketergantungan kepada negara lain wabil khusus Amerika. Namun bila melihat fakta yang terjadi adalah Kita memang masih bergantung kepada kekuatan ekonomi asing yang dalam hal ini didominasi oleh Amerika. Hal ini bisa di buktikan dengan penjelasan wartwan Kompas "(Simon Saragih)" dalam terbitan edisi Minggu, tanggal 15-6-2008. Bahwa memang kontrol ekonomi dunia saat ini sangat didominasi (sebagai stabilitator) oleh Amerika dengan jangkauan yang sangat luas tidak hanya sebatas di Gedung Putih saja, namun juga sudah merembet ke Wall Street, IMF, Bank Dunia bahkan PBB. Hingga ketika kekuasaannya sudah semakin sirna yang timbul adalah kekacauan tatanan dunia khusunya dunia ketiga. Kondisi pangan dunia sangat bergantung kepada bursa komoditas di Chicago dan New York seperti yang disampaikan oleh Prof. Chossudovsky (University of Ottawa/Kanada). Analisis ini seolah meyakinkan Kita akan statement ekonom Kita "Kwik Kian Gie" bahwa minyak dunia dikontrol oleh kekuatan yang berpusat di New York & Chicago. Kesemua krisis harga tidak hanya disebabkan oleh faktor kelangkaan pasokan atas berbagai komoditas melainkan karena adanya kontrol harga ditangan segelintir korporasi atau pelaku. Tidak adanya kontrol para pelaku pasar tersebut (sebagaimana seruan Partai Demokrat Amerika yang dimentahkan oleh Partai republik penguasa) mengakibatkan para korporasi tersebut ketika dalam posisi kebangkrutan karena tidak dicairkan kredit perumahan di Amerika mengakibatkan penggarapan ke sektor-sektor "alternatif" komoditas lain menjadi menggila-gila untuk menutupi kerugian anggaran mereka.

Ingat apa yang dikatakan oleh Prof. Chossudovsky kekacaun stabilisasi ekonomi suatu negara tidak hanya disebabkan ketidak becusan oleh pemerintahan negara tersebut melainkan adanya kekuatan extra yang ikut berperan mengacaukan tatanan ekonomi tersebut sehingga menambah parah kemiskinan dan kekacauan politik.

Namun pendapat saya ini dibantah oleh kawan saya tersebut, menurutnya "kenaikan BBM merupakan pilihan paling rasional kalau Kita terima asumsi Neolib SBY-JK. Kaki dan kepala harus sejenis, bisa saja BBM tetap tapi kondisi ekonomi Kita secara luas akan makin berantakan. Kita harus bersedia minum pil Kina sambil terus berantas sarang malarianya. Cuma Neolib bisa cocok jikalau syarat-syaratnya dipenuhi. Indonesia itu tatanan politiknya tidak nyambung dengan tatanan ekonomi. Neolib cocok untuk tatanan politik budaya yang sehat. Kondisi ini terjadi karena kas negara yang kosong, hukum ekonomi itu berayun ke equilibrum, tapi di Indonesia tersendat oleh keserakahan" . Baguskan teorinya..??


Tapi tetap saja Penulis masih belum sreg banget dengan teori-teori itu, karena itu teori ideal dalam tatanan politik adiluhung. kenyataannya saat ini..?? kan tentu jauh panggang dari api kan..? ya ngga ? Bukannya mencoba pesimis dengan jabaran teori kawan Penulis tadi, namun realitas sangat jauh berbeda dengan impian, lakukan yang terdekat dahulu untuk mencegah kerusakan yang lebih besar lagi. Sambil Kita mencari teori2 dan tentunya prkatek lapangan yang dapat mensejahterakan Rakyat keseluruhan. Oleh karenanya sudah saatnya Kita lebih mengedepankan kepentingan yang lebih konferhensif dan membumi ketimbang hanya memberikan obat pereda sakit sesaat yang nantinya menambah penderitaan yang amat sangat.


Terus suarakan kritik Kita untuk mengatakan : TOLAK-TOLAK KENAIKAN BBM SEKARANG JUGA..!!!. Wallahu A'lam Bishowab.


"Cupeng-Bandengan"